by

100 caps Per Mertesacker di Partai Jerman versus Ghana

Centurion caps alias penampilan ke-100 di level internasional resmi didapat Per Mertesacker ketika ia tampil membela Jerman dalam partai lanjutan Grup G Piala Dunia 2014 melawan Ghana yang berakhir 2-2, Minggu (22/6) dini hari WIB.

Sayang, secara performa, penampilan bek Arsenal di laga tersebut terbilang tak terlalu istimewa.Pressing-nya yang masih kurang membuat Andre Ayew dan Asamoah Gyan bisa membobol gawang Jerman dua kali dalam rentang sepuluh menit.

Meski demikian, pencapaian ini layak diapresiasi bagi seorang bek yang sempat diprediksi kariernya tak bakal mulus seperti sekarang ini. “Beberapa tahun yang lalu, saya tak pernah berpikir bahwa saya bisa menembus 100 caps,”  tutur Mertesacker sebelum laga versus Ghana tersebut.

Ia tergabung dalam centurion Jerman bersama para legenda, seperti Lothar Matthaeus (150 caps), Jurgen Klinsmann (108), hingga Franz Beckenbauer (103). Selain itu, ia juga masuk ke dalam daftar elite dari rekan-rekan setimnya di skuat Jerman saat ini yang juga sudah menembus lebih dari 100caps seperti Miroslav Klose (133), Lukas Podolski (115), Philipp Lahm (108), dan Bastian Schweinsteiger (102).

Adalah Jurgen Klinsmann yang memperkenalkan Mertesacker kepada dunia. Eks pelatih timnas Jerman itulah yang memberikan Mertesacker debut internasionalnya dalam laga uji coba kontra Iran sebagai pemain pengganti pada 9 Oktober 2004 – kurang dari dua minggu setelah ulang tahunnya yang ke-20. Tak heran, Mertesacker mendedikasikan pencapaian 100 caps ini bagi Klinsmann yang kini menukangi Amerika Serikat.

Titik tolak | Karier cemerlang Mertesacker tak bisa dilepaskan dari peran Jurgen Klinsmann yang memberinya debut internasional pada 2004 silam.

“Dia berperan besar dalam membawa perubahan revolusioner di tubuh sepakbola Jerman. Klinsmann memberikan kepercayaan diri penuh kepada seluruh generasi muda Jerman pada waktu itu di mana mereka adalah inti permainan Jerman saat ini. Terima kasih Klinsmann,” ujarnya. Layak dinanti pertemuan spesial Klinsmann dengan Mertesacker di laga penutup grup ketika Jerman melawan AS pada 26 Juni mendatang.

Bermodalkan postur nyaris 2 meter, Mertesacker dikenal sebagai bek yang bersih, kalem, dan tanpa kompromi semenjak awal kariernya di Hannover, kota kelahirannya. Kariernya terus menanjak sebagai salah satu bek tangguh di Bundesliga dan mencapai puncaknya ketika pindah ke Werder Bremen. Sejak saat itu, namanya mulai dikenal hingga pada 2011 lalu, Arsene Wenger memintanya untuk bergabung ke Arsenal.

Meski demikian, tak sedikit pihak yang meragukan kemampuannya karena ia dianggap lamban, berat, dan selalu kewalahan ketika menghadapi striker cepat. Namun, berkat konsistensi dan permainan bersihnya, Mertesacker terus berkembang di level klub dan timnas hingga saat ini. Menjelang ulang tahun ke-30 pada 29 September mendatang, ia berambisi untuk terus bermain.

“Berseberangan dengan prediksi para pengkritik pada lima atau enam tahun yang lalu, hingga saat ini saya masih di sini. Saya bangga dengan pencapaian ini. Dengan semakin bertambahnya usia, saya berharap bisa terus bermain di level internasional selama beberapa tahun ke depan sepanjang saya diberikan kesehatan,” tandasnya.